Ogoh-ogoh bermakna angkara murka atau iblis
Bali memang terkenal dengan keindahan wisatanya yang aduhai. Jutaan penduduk dunia hilir mudik mengunjungi sang pulau Dewata ini. Kita sebut saja dari yang paling terkenal seperti ; Pantai Kuta, Pantai Sanur, Nusa Dua, Tanah Lot, Uluwatu, hingga Sangeh dan Alas Kedhaton. Tempat2 tersebut merupakan destinasi wisata terbaik di dunia.
Namun semuanya itu tak bisa hanya bermodal sumber daya alam belaka. Bali memiliki keindahan budaya yang dijaga dengan ketat oleh masyarakatnya. Kepatuhan pada Agama Hindu melekatkan mereka pada tradisi, ritual dan moral yang sangat sulit ditembus oleh budaya asing.
Museum Ogoh-ogoh Soka Tabanan memiliki 18 koleksi Ogoh-ogoh |
Ada yang unik namun masih belum sepopuler ngaben. "Ogoh-ogoh". Mendengar namanya mungkin sudah tak asing lagi. Ogoh-ogoh adalah salah satu tradisi masyarakat Bali yang masih berjalan hingga kini. Ogoh2 adalah fragmen dari Angkara murka atau Iblis seperti Batara Kala, dll. Dibuat seperti patung berukuran besar, dan diarak diiringi tarian dan musik yang dipersembahkan oleh tiap Banjar (pembagian wilayah desa dalam adat Hindu). Setelah acara selesai Ogoh-ogoh ini kemudian dibakar tak bersisa. Maka sangat Jarang wisatawan bisa melihat wujud ogoh2 secara langsung. Kesempatan menyaksikan ogoh-ogoh hanya 1 kali dalam setahun yaitu sebelum hari raya Nyepi. Membakar ogoh-ogoh bermakna membuang angkara murka atau setan, dan mempersiapkan hati yang bersih untuk menyambut Nyepi.
Resto dengan pemandangan laut di lokasi Museum Ogoh-ogoh Soka Tabanan |
0 komentar:
Post a Comment