"Tuhan tolonglah
sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu"
Sebait lirik yang indah dari penggalan lagu berjudul "Yang Terbaik Bagimu" milik group Ada Band ini sungguh memiliki makna yang dalam sedalam hati seorang anak. Ungkapan hati yang tersamarkan oleh sifat egoisme, keras kepala, bandel, cengeng ini juga merupakan sebuah kata-kata yang sulit terucap dari bibir seorang anak.
Membahagiakan orang tua, menjadi impian setiap anak. Mereka ingin orang tua bangga memiliki anak seperti mereka, walaupun hal-hal seperti ini jarang sekali disampaikan, tapi mungkin inilah impian terbesar anak muda.
Mungkin seringkali kita melihat atau mendengar tindakan anak muda justru tidak membanggakan orang tua mereka, atau bahkan sebaliknya justru memalukan. Tapi bukan berarti kebahagiaan orang tua tidak pernah mereka pikirkan.
Seperti diungkapkan oleh Oleh Joseph Kristofel (Associate Research Manager, MarkPlus Insight) dalam artikel di detik finance yang berjudul "Anak Punk Juga Ingin Membahagiakan Orang Tua". Ia pernah mencoba bertanya pada salah satu anggota kelompok 'Punk' yang biasa berdandan "aneh" kelihatan kumuh dan lusuh, gaya rambut mohawk, dengan asesoris rantai bergelantungan. Ia bertanya mengenai cita-cita dan harapan anak tersebut. Ternyata jawabannya sungguh sangat luar biasa. Dalam obrolan yang mengalir itu, anak muda ini mengatakan bahwa sebenarnya dia ingin bisa mandiri untuk membahagiakan ayahnya, yang selama ini membesarkan dia dan kakaknya sebagai single parent? Wow, sebuah pengakuan yang mengagetkan, datang dari seorang anak punk, yang sering dianggap berandal dan ugal-ugalan.
Dalam diskusi yang lain, Joseph Kristofel mengungkapakan seorang pemudi lain yang hobi sekali nge-dance, mengatakan ia dengan beberapa temannya sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti dance competition. Apa yang menggerakkannya? Sekali lagi agar orang tuanya bangga. Apalagi bila menang, bisa mengikuti exhibisi hingga ke luar negeri.
Hasrat membahagiakan orang tua, sudah menjadi unspoken common desire-nya anak muda. Tapi sayangnya tidak semua anak muda meyadari potensinya masing-masing, dan sangat sedikit pula saluran yang tersedia untuk mengakomodir hasrat mereka. Mereka ingin mencapai cita-cita dan harapan dari visi yang tergambar di benak mereka. Mereka mungkin mempunyai suatu cara untuk meraihnya dengan segala keterbatasan yang ada.
Secuil artikel ini mungkin cukup penting untuk kita, bahwa anak kita adalah gambaran dari kita saat seusianya. Cobalah menjelajahi hatinya, tuntun menuju cita-citanya, dan lepaskan saat Ia memutuskan untuk menjalani kehidupannya. Karna Ia anak dari kehidupan. (dmr/sumber)
0 komentar:
Post a Comment