FESTIVAL OGOH-OGOH SOKA INDAH TABANAN

Wahana Pendidikan Karakter Bangsa

Senin 4 Maret 213 merupakan hari bersejarah bagi kabupaten Tabanan propinsi Bali. Hari itu Grafika Soka Indah Restourant & Bungalow Tabanan menggelar Festifal Ogoh-ogoh. Festifal ini merupakan pertamakalinya baik di Bali maupun di tingkat nasional sekaligus sebagai momentum dibukanya Museum Ogoh-Ogoh di Tabanan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Tabanan, Wakil Bupati Kebumen, Wakil Bupati Banjarnegara, dan Wakil Bupati Cilacap (Jawa Tengah) jajaran Pemda Tabanan rombongan dari Kebumen dan Banjarnegara  dan ribuan warga masyarakat dan turis asing memeriahkan acara ini dan membuat jalan raya  Denpasar- Gilikmanuk di km 45 yakni Soka Indah Tabanan sebagai tempat diselenggarakannya Festifal Ogoh- Ogoh ini sempat tersendat. 

Mulai dari anak-anak hingga dewasa berkumpul di tempat ini untuk menyaksikan ekspresi dari masing-masing grup ogoh-ogoh. Bukan hanya itu. Mereka juga memberikan dukungan berupa suport kepada masing group yang diusung oleh desanya dengan meneriakkan yel-yel seperti halnya supporter sepakbola kebanggaannya.

Dikatakan oleh Arnantyo Naheswara General Manager Soka Indah Tabanan selaku Ketua Panitia, digelarnya Festival Ogoh-Ogoh ini selain untuk melestarikan budaya dan adat Bali juga merupakan upaya pendekatan bagi masyarakat luas tentang apa itu ogoh-ogoh. Menurut adat Bali,  upacara tradisi Ogoh-Ogoh diselenggarakan setahun sekali menjelang upacara Nyepi. Setelah upacara dan diarak keliling desa dilanjutkan pembakaran patung ogoh-ogoh. Maka setelah itu, masyarakat tidak bisa melihat seperti apa bentuk ogoh-ogoh. 

“Agar Patung Ogoh-Ogoh bisa dinikmati setiap saat maka Soka Indah Tabanan membangun museum ogoh-ogoh. Dengan museum ini diharapkan para turis baik domestik maupun mancanegara kapan saja bisa melihat apa itu ogoh-ogoh, “ujar Arnantyo. 

Museum terdiri dari 20 rumah yang masing masing berisi satu ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk sesuai dengan kreasi seniman penciptanya. Ogoh-ogoh ini merupakan peserta festival yang kini bisa disaksikan kapan saja di Soka Indah Tabanan. Di area yang luas dan mudah dijangkau karena berada di tempat transit yang strategis. Sambil istirahat, pengunjung bisa langsung masuk ke lokasi museum.

Pertama kali

Decak kagum tepuk tangan juga tak henti-hentinya setiap atraksi yang mereka sajikan. Maklum bahwa festifal ogoh-ogoh ini merupakan pertamakalinya diselenggarakan baik di Tabanan maupun di pulau Bali . Biasanya pertunjukkan ogoh-ogoh merupakan bagian dari upacara ritual menjelang hari Nyepi,  sebagai simbol pemberantasan tindak angkara murka.

Festival yang dibuka oleh Wakil Bupati Tabanan I Gede Komang Sanjaya diikuti 18 group Ogoh-Ogoh dari berbagai desa Pakraman. Ke delapan belas peserta berdasarkan nomor urut undi sebagai berikut:  1. Desa Pakraman Bajera, 2. Desa Pakraman Soka, 3. Desa Pakraman Bajera, 6.Desa Pakraman Sari Buana, 7. Desa Pakraman Jembarana, 8.Desa Pakraman Palem Pejaten, 9. Desa Pakraman Waru, 11 Desa Pakraman Cekik, 12 Desa Pakraman Bale Agung, 13. Desa Pakraman Kebon,  14 Desa Pakraman Antap Raja,  15, Desa Pakraman Delod Semo,16. Desa Pakraman agati.17 Desa Pakraman Titihan, 18 .Desa Pakraman Bonian dan nomor undi 19 dari Desa Pakraman Antap Kaja.

Setelah melalui proses undian oleh dewan juri baik dari tokoh masyarakat maupun akademisi akhirnya pemenangnya :  Juara 1 nomor undi 14 dari Desa Pakraman Antap Kaja dengan Ketua STT I Wayan Suwiardana. Juara 2 nomor undi 16 dari Desa Pakraman Sari Buana dan Juara 3 nomor undi 11 dari Desa Pakraman Cekik . Juara 1 mendapat hadiah uang tunai : Rp 10 juta, juara  :  Rp 7,5 juta dan juara 3 sebesar : Rp 5 juta. (SH)